Senin, 29 Desember 2008

The Highest Mark in 1st Semester 2008/2009

Sebagaimana dilaksanakan sejak pertama kali SMP IT Insan Harapan menyelenggarakan pendidikan, salah satu upaya pihak sekolah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan memberikan apresiasi pada masing-masing mata pelajaran. Pihak sekolah menyediakan sekitar 30-an penghargaan pada setiap mata pelajaran di setiap kelas, yakni :

- nilai tertinggi (highest mark) dan

- usaha terbaik (best effort).

Penghargaan yang berdasarkan ranking sudah tidak sesuai lagi bila digunakan sebagai upaya peningkatan motivasi siswa karena masing-masing siswa adalah unik (individual differences). Tidak mungkin satu orang unggul dalam segala hal. Allah menganugerahkan talenta yang berbeda-beda pada setiap orang. Keberagaman talenta ini diharapkan dapat menjadi jalan untuk berta’awun, tolong-menolong dalam kebaikan. Mereka mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing sebagaimana teori tentang multiple intelligence.


CLASS IX

High Distinction Certificate for The Highest Mark in (Penghargaan Nilai Tertinggi pada mata pelajaran) :

  • Islamic History (Tarikh Islam) is awarded to (diberikan kepada) AHMAD FADLI JUNDANA
  • Bahasa dan Sastra Indonesia is awarded to AISYAH NI'MAH
  • Al Quran-Hadits, Aqidah-Akhlaq, Fiqih is awarded to ATIKA AISYAH RAHMI
  • Civics (PKN), Communication and Information Technology (TIK), Physical Education (Pendidikan Jasmani) is awarded to ARINDRA MUFTI
  • Arabic (Bahasa Arab) is awarded to DIAN PURWANINGSIH
  • Arts (Seni Budaya), English (Bahasa Inggris) is awarded to ISMI CHAIRIN NISA
  • Mathematics (Matematika), Natural Science (IPA), Social Science (IPS), is awarded to MUSA AL HAKIM


CLASS VIII.1

High Distinction Certificate for The Highest Mark in (Penghargaan Nilai Tertinggi pada mata pelajaran) :

  • Communication and Information Technology, Islamic History is awarded to ANBAR FIRDAUS
  • Arts is awarded to DARUL SANTRI PRATIWI
  • Aqidah-Akhlaq, English, and Social Science is awarded to HUDZAIFAH ABDULLAH
  • Bahasa dan Sastra Indonesia is awarded to ISTIQOMAH MAULIDINA
  • Civics, Fiqih, Mathematics, Natural Science, and Physical Education is awarded to MUHAMMAD ALFIKRI
  • Al Quran-Hadits and Arabic is awarded to SOFFA MAR'AH AZIZAH

CLASS VIII.2

High Distinction Certificate for The Highest Mark in :
  • Mathematics is awarded to ASIH MUSTIKASARI
  • English is awarded to DYASTRI INTAN PRATIWI PRAYOGA
  • Arts is awarded to ANI CAHYANI PERTIWI
  • Communication and Information Technology is awarded to Fairuz Jannah Mardiyah
  • Al Quran-Hadits, Aqidah-Akhlaq, Arabic, Bahasa dan Sastra Indonesia, Civics, Fiqih, Islamic History, Natural Science, Physical Education, and Social Science is awarded to NURUL BADRI.
CLASS VII.1






antara RAPOR dan EKSPRESI Siswa

Assalaamu’Alaikum wr.wb.

Bapak/Ibu yang dirahmati Allah,

Segala puji kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala ni’matnya yang tak terhingga. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Muhammmad s.a.w. beserta pengikutnya hingga akhir zaman.

Sabtu tanggal 28 Dzulhijjah 1429 atau 27 Desember 2008 adalah hari penyerahan laporan hasil belajar siswa SMP IT Insan Harapan selama semester gasal Tahun Pelajaran 2008/2009.

Perolehan nilai para siswa yang bervariasi menimbulkan variasi suasana perasaan baik pada diri mereka sendiri maupun perasaan para orang tua masing-masing. Mungkin ada siswa yang merasa senang karena prestasinya meningkat, dan lebih termotivasi lagi untuk terus berprestasi. Ada yang senyum-senyum karena merasa beruntung, walau tidak belajar terlalu giat, namun bisa mendapatkan nilai yang bagus. Ada yang biasa-biasa saja seolah-olah tanpa cita-cita, apa yang akan diraih dengan bersekolah, ingin lulus tapi sulit untuk meningkatkan motivasi prestasi. Atau mungkin juga ada yang bersedih karena nilai-nilainya tidak sesuai dengan harapan.

Bapak/Ibu yang dirahmati Allah,

Walau suasana hati bervariasi, namun insya Allah kita masih memiliki visi yang sama dalam mendidik tunas-tunas bangsa yang dapat menjadi harapan umat dalam menegakkan dienul Islam dengan amal shalih, kesungguhan, dan akhlak yang mulia. Mari mengajak putra/putri kita untuk konsentrasi mencari ilmu dalam rangka menunaikan perintah Allah. Belajar bagi siswa Inhar diupayakan mengandung nilai ibadah, sehingga walau lelah namun tetap semangat karena mengharap hadiah dari Allah berupa keridloanNya.

Bapak/Ibu yang kami hormati,

Pada penyerahan Laporan Hasil Belajar Siswa (Rapor) hari sabtu lalu, putra/putri Bapak Ibu telah mempersembahkan berbagai ekspresi dan kreasi. Namun karena berbagai keterbatasan, koordinasi belum optimal, sehingga pemerataan peran belum tercapai. Ada yang tampil lebih dari satu kali, namun ada pula yang belum mendapat peran.

Acara Ekspresi Siswa, yang dipersembahkan dalam bentuk pentas sederhana, dilaksanakan bersamaan dengan penyerahan laporan hasil belajar (rapor) siswa. Direncanakan acara berlangsung dari pkl. 08.00 sampai dengan pkl. 12.00. Dengan demikian, sebagai bentuk penghargaan kepada siswa secara keseluruhan, maka rapor tidak diserahkan kepada orang tua ketika pentas belum selesai.

Ternyata acara baru dapat dimulai sekitar pukul 08.30. Diperkirakan (sesuai gladi resik, pentas berlangsung sekitar 1 jam 30 menit, jadi perkiraan pukul 10.00 pentas selesai). Walau acara mundur, komitmen kami untuk menyelesaikan rapor pada pukul 12.00 tetap kami pegang. Rapor tidak diserahkan kepada orang tua ketika pentas belum selesai.

Hal ini mengundang berbagai reaksi dari para orang tua. Dari reaksi positif hingga reaksi keras, antara lain :

- Banyak orang tua yang bersabar menunggu selesainya seluruh pentas siswa, walau anaknya sudah selesai menampilkan pertunjukannya.

- Ada yang memahami tidak diserahkannya rapor karena belum selesai acara, sehingga beliau menjadwalkan untuk pengambilan rapor agak siangnya atau hari lain -yang disepakati dengan wali kelas.

- Ada pula yang bereaksi keras karena terburu-buru punya acara lain yang berbenturan dengan acara di tempat lain.

Apresiasi terhadap anak dengan bersabar menyaksikan pertunjukan mereka. Kami menyadari kekurangan kami, namun pada media blogspot ini kami mengajak kepada seluruh orang tua untuk lebih mengedapankan esensi pendidikan. Pendidikan tidak hanya yang menyangkut akademik saja, namun menuangkut pendidikan ketrampilan sosial maupun pendidikan pengelolaan emosional. Semua ini menuju pada pembentukan akhlaqul karimah.

Diharapkan acara serupa di masa datang dapat diselenggarakan lebih baik lagi. Semoga dengan diselenggarakannya acara Ekspresi Siswa ini para siswa dapat lebih mudah lagi mengelola diri serta lebih mudah untuk meningkatkan motivasi belajar. Aamin.

Idul Adha 1429 H - Qurban di Inhar


SMP IT Insan Harapan sejak mulai berdiri pada tahun pelajaran 2004/2005 selalu menyelenggarakan pemotongan hewan qurban di sekolah untuk dibagikan ke masyarakat sekitar yang berhak menerimanya. Jumlah hewan Qurban adalah 2 (dua) ekor sapi dan 7 (tujuh) ekor kambing.


Siswa Inhar yang berjumlah 141 orang menjadikan suasana yang lebih meriah dibandingkan tahun tahun sebelumnya (tahun 1425 H 16 siswa, tahun 1426 H 41 siswa, tahun 1427 54 siswa, tahun 1428 H 91 siswa).


Sebagai penanggung jawab utama Qurban kali ini adalah Bapak Entis Sutisna, Lc yang didukung terutama oleh Bapak Achmad Fauzi, Lc., Bapak Badru Al Munawar Lc., serta Bapak Basuki Rahmat. Tak ketinggalan pula Pak Rudi dan Pak Sidik punya peran cukup penting di berbagai event di Inhar. Yang lebih menarik alumnus Inhar angkatan pertama, ananda Hudzaifah Fawwaz http://nervous-alumnus-inhar.blogspot.com/ hadir membantu meliput membuat dokumentasi foto kegiatan ini.

Sabtu, 29 November 2008

Kompetisi di SMP I Cikal Harapan - Nopember 2008

SMP I Cikal Harapan yang berlokasi di Bumi Serpong Damai menyelenggarakan kompetisi dengan nama SPECH (Spirit of Education at Cikal Harapan).

Dengan persiapan yang singkat, utusan Inhar terdiri atas Faizul Azam kelas VII, Neviera/Neisha kelas VII, Faudi Bagas kelas VII, Priyanka Wisman kelas VII, Muhammad Alfikri kelas VIII, Musa Al-Hakim kelas IX, dan Rahma Lathifahani kelas IX. Tim Inhar didampingi Pak Ugi, Pak Basuki, dan Ibu Rita.

Pertandingan Tenis Meja diikuti Muhammad Alfikri meraih juara ke tiga. Namun sayang, Alfikri tidak hadir pada acara penyerahan piala, sehingga penerimaan diwakili oleh Fathan Afif Arsetya, teman sekelasnya di VIII Mus'ab bin Umair.

Lomba MIPA diikuti Rahma dan Musa. Keduanya memasuki 5 (lima) besar, bersama 3 (tiga) finalis lainnya dengan hasil sebagai berikut :

  1. SMP IT Insan Harapan (skor 43 a/n Rahma)
  2. SMP N 2 Cisauk / Puspiptek (skor 40)
  3. SMP IT Insan Harapan (skor 39 a/n Musa)
  4. SMP N 2 Cisauk / Puspiptek (skor 38)
  5. SMP Az Zahra
Hasil final ternyata di luar dugaan,

  • Juara pertama diraih SMP Negeri 2 Cisauk
  • Juara ke dua diraih SMP IT Insan Harapan a/n Musa Al-Hakim
  • Juara ke tiga diraih SMP Negeri 2 Cisauk










Gambar kiri :
Musa bersama juara pertama dan ke tiga

Gambar kanan :
Musa dengan pialanya didampingi Pak Ugi, serta piala Tenis Meja yang dimenangkan Alfikri (dipegang oleh Ody, Afif, Rafi dan Nanda).

Faudi Bagas atau lebih dikenal dengan Ody, sebagai peserta lomba mendongeng menyampaikan ceritanya dengan semangat dan atraktif. Kalimatnya meluncur dan penuh improvisasi. Walau belum meraih juara, namun usaha Ody sangat bagus. Neisha, Azam, Priyanka juga sudah berusaha dengan baik sekali. Yoku ganbattana... Ody kun, Neisha chan, Azam kun, Yanka chan !


Ket. gambar : Pak Ugi dan teman-teman Ody (gb. kiri) menyaksikan dongeng Ody yang atraktif (gb. kanan).

Hidup ini adalah perjuangan. Perjuangan dalam mengharap ridlo Allah. Lomba adalah wahana untuk menguji diri dalam kesungguhan, kepercayaan diri, kerendahan hati, dan ujian keikhlasan dalam menerima keberhasilan ataupun kegagalan. Insya Allah kita tidak melambung karena pujian (juara), tidak terpuruk karena kegagalan. Semoga kita semua senantiasa dibimbing Allah dalam mengarahkan diri agar hati selalu bening........

Pertemuan dengan Orang Tua kelas IX

Pertemuan dihadiri oleh Ibunda Umar, Ayah-bunda Fitria, Ayahanda Arif Fajar, Ibunda Atika, Ayahanda Ismi. dan
Ibu Watik. Bapak Fauzi, Ibu Tika, Ibu Novi, Bapak Ugi, dan Ibu Dina turut hadir untuk menyampaikan pengamatan proses belajar siswa kelas IX selama hampir satu semester ini.

Rabu, 26 November 2008

Kelas IX sigap menghadapi Ujian Nasional


Kelas IX tahun Pelajaran 2008/2009 adalah angkatan ke tiga INHAR. Sejak awal semester, hampir seluruh siswa angkatan ini tersadar kembali untuk belajar serius karena akan menghadapi Ujian Nasional. Dilakukan upaya-upaya tambahan belajar, baik secara individu maupun klasikal. Ketika diadakan jam ke 0 (nol), yang dibimbing Pak Rifa'i maupun Pak Edy, para siswa cukup sigap menghadirinya, walau masih ada beberapa yang terlambat.

Pada hari Jum'at 28 Nopember 2008, para orang tua kelas IX diundang untuk membahas bersama pihak sekolah strategi menghadapai Ujian Nasional. Adapun program persiapan UN yang sudah dan insya Allah akan dilaksanakan antara lain adalah :
  • Pemantapan Matematika dan IPA Fisika pada jam ke 0 (nol) dengan pembimbing Pak Rifa'i dan Pak Edy.
  • Pembagian kelompok untuk bimbingan matematika intensif dengan pembimbing Ibu Tika, Ibu Diah, Ibu Dewi, Pak Edy.
  • Pemantapan IPA Fisika pada hari Sabtu yang nantinya akan dibagi ke dalam dua kelompok dengan pembimbing Pak Edy dan Pak Cecep.
  • Pemantapan IPA Biologi telah diberikan secara bertahap dalam pembelajaran rutin yang dibimbing oleh Pak Ugi.
  • Pemantapan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
  • Try Out Ujian Nasional minimal 4 (empat) kali
  • Malam renungan, muhasabah, dan do'a bersama siswa-orang tua -guru, insya Allah pada awal semester ke 2 dan spekan menjelang UN.

Sedikit flash back.... ketika mereka kelas VIII, guru-guru sempat khawatir dengan kepasifan dan slow motion yang mereka tunjukkan. Beberapa di antara mereka terbuai oleh mitos "masa remaja" yang nyrempet berbahaya bagi pembentukan akhlaq. Konseling, dialog, kontrol sosial, dan lain sebagainya dilakukan untuk menarik mereka dalam mengisi masa remaja dengan keindahan yang hakiki ... keindahan dalam Islam. Puncaknya...., secara agak spontan, siswa kelas VIII 2006/2007 diajak one day spritual trip ke Salman Bandung. Pergi pagi, pulang sore. Perjalanan ini didampingi oleh Ayahanda Ismi (Bapak Syafrul), Ayahanda Naufal (Bapak Toton), kedua orangtua Umar (Bapak/Ibu Yuliawan), Bapak Faisal, Bapak Ugi, serta Ibu Rita.

Alhamdulillah sekarang angkatan ke tiga yang sudah kelas IX ini sudah jauh lebih baik. Semoga Allah menganugerahkan rahmahNya kepada kalian, anak-anakku. Semoga keshalihan, kejernihan pikiran serta kemudahan dalam belajar terlimpah kepada kalian. Aamiin.

Iuran Komite untuk Kegiatan Siswa


Insya Allah hari Kamis 27 Nopember 2008 siswa-siswa Inhar akan berenang. Ibu Rusmini akan membimbing siswa-siswa putri di kolam renang Pamulang Residence, sedangkan siswa-siswa putra akan dibimbing Bapak Bayu.


Dana untuk kegiatan ini adalah berasal dana yang terkumpul melalui iuran komite sekolah. Jadi para siswa tidak lagi perlu iuran. Di sini terjadi subsidi silang, karena besarnya iuran perbulan berbeda-beda menurut kesanggupan masing-masing orang tua.

Istilah iuran komite sebenarnya kurang tepat, karena uang yang terkumpul bukan untuk komite apalagi pengurusnya. Dana yang terkumpul melalui iuran komite sekolah ini akan sepenuhnya akan sepenuhnya kembali ke siswa, digunakan untuk kegiatan para siswa sendiri di luar operasional rutin sekolah.


Selain untuk berenang, rencana penggunaan dana iuran komite yang sudah disetujui Pengurus Komite Sekolah, antara lain untuk transportasi Field Trip kelas VIII dan IX ke Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia di Curug, serta kelas VII ke Pabrik Indomie. Dengan demikian beban sekolah agak ringan. Semoga Allah menganugerahkan balasan yang berlipat kepada para mukhlisiin, para orang tua yang secara ikhlas memberikan infaqnya untuk kepentingan pendidikan. Jazaakumullah khairan katsiira.

Mungkin Bapak/Ibu orang tua siswa belum banyak yang mengetahui bahwa, dana untuk penyelenggaraan pendidikan di SMP IT Insan Harapan belumlah mencukupi apabila hanya mengandalkan dari orang tua siswa. Kami berprinsip, sekolah berkualitas tidak harus mahal. Pengelola sekolah masih terus mencari dana tambahan baik untuk bangunan maupun untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah, juga untuk operasional sekolah rutin. Semoga Allah menganugerahkan limpahan RahmahNya untuk kelancara proses pendidikan di Inhar. Aamiin.

Senin, 24 November 2008

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Rayon 04 Kab. Tangerang

Dari kanan : Pak Faturrahman, Pak Nawawi, Pak Fauzi, dan Pak Faqih .


Periode tahun 2008-2009, Sanggar Pendidikan Agama Rayon 04 Kabupaten Tangerang adalah di SMP IT Insan Harapan. Anggotanya sekitar 30 sekolah.

Acara MGMP PAI alhamdulillah dapat diselenggarakan untuk yang ke dua kalinya. Sebenarnya p
ada tanggal 20 Nopember 2008 tersebut INHAR punya 3 (tiga) acara sekaligus, sehingga Kepala Sekolah harus membagi waktu untuk hadir di tiga tempat. Guru-guru Inhar juga berbagi tugas :
  1. Penandatanganan MoU SMP IT Insan Harapan dan Bank Syariah Mandiri (Ibu Yunia)
  2. MGMP Pendidikan Agama Rayon 04 (Bapak Fauzi, Bapak Badru, dan Bapak Entis)
  3. Seminar Pendidikan dalam memperingati Hari Guru Nasional di Gedung Dewan Riset Nasional (DRN) Puspiptek (Ibu Dina dan Bapak Badru).
Pada pertemuan ke dua ini, acara dibuka oleh Bapak Nindin (Ketua Gugus / Rayon 04, Kepala SMP Negeri 3 Serpong), karena Ibu Rita masih berada dalam rangkaian acara MoU dengan BSM. Kemudian dilanjutkan penyampaian sharing materi "Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)" oleh Bapak Faqih dari SMP I Cikal Harapan. Selanjutnya forum membahas tentang pedoman membuat kisi-kisi soal Ulangan/Ujian yang disampaikan oleh Bapak Faturrahman dari SMP I Al Azhar. Acara ini dipandu moderator Bapak Fauzi dari SMP IT Insan Harpan serta pengarah Bapak Nawawi dari SMP Negeri 2 Cisauk / Puspiptek.

Pada forum MGMP ini para peserta tampak antusias ketika ada lontaran bahwa sebaiknya MGMP PA imenyusun buku panduan praktis untuk siswa se-Rayon 04 Kabupaten Tangerang. Lontaran ini dilatarbelakangi karena adanya perubahan antara KTSP dan KBK dalam standar kompetensi lulusan yang dikeluarkan Departemen Agama untuk Mata Pelajaran Agama Islam.

INSAN HARAPAN dan INSAN CENDEKIA


Berdiri dari kanan:
Bapak Mawardi, Nabila, Ismi, Diena, Ines, Ari, Alfikri, Umar, Biyan


Duduk dari kanan:
Ibu Yunia, Ibu Rita, Bapak Hana Wijaya (Dir. BSM), Bapak Sholihin, Bapak Iwan Samadi (Kepala Cab. BSM Tangerang)


Adakah hubungan Insan Cendekia dan Insan Harapan ? Pertanyaan ini sering diajukan kepada kami pengelola SMP IT Insan Harapan. Secara kelakar Pak Sholihin mengatakan bahwa hubungannya "kakak-adik". Namun apabila melihat lengkap nama kedua sekolah tersebut, tentu jelas beda organisasinya antara MAN - SMP IT.

Walau tak ada hubungan organisasi, hubungan secara personal kedua sekolah ini cukup dekat. Bagaimana bisa ...?
Begini sejarahnya......... sebagai sekolah baru, INHAR punya mimpi melambung, yaitu mewujudkan sekolah yang berkualitas baik dari segi agama/akhlaq maupun akademis walau pendanaannya belum tau dari mana... Untuk merintis terwujudnya mimpi tersebut, tentu INHAR harus banyak belajar kepada sekolah yang sudah hebat. Sekolah hebat yang terdekat adalah MAN Insan Cendekia. Sebagai upaya belajar dan sharing melalui hal-hal berikut :

  • SMP IT Insan Harapan pernah mengundang Kepala MAN Insan Cendekia, yaitu Bapak Drs. Japar (tahun 2005) juga Bapak Kastolan (tahun 2007),
  • Pada tahun 2005/2006, Inhar juga pernah mengundang siswa MAN Insan Cendekia untuk berbagi tips meraih prestasi. Saat itu yang hadir adalah Kak Yasir (ketua OSIS) dan Kak Aldy (pengurus OSIS dan kapten bola Celtic IC) yang didampingi Ibu Rini sebagai pembina OSIS.
  • Pada tanggal 19 Muharram 1427 atau 18 Pebruari 2006, Komite Sekolah SMP IT INSAN HARAPAN mengundang Ketua Komite Madrasah Aliyah Negeri (MAN) INSAN CENDEKIA, Bapak Indro untuk berbagi pengalaman dalam mengelola Komite, beritanya masih tertera di http://www.insanharapan-tng.sch.id/index.php?id=6,15,0,0,1,0
  • Sejak tahun ke dua (2005/2006) siswa SMP IT Insan Harapan mengikuti lomba-lomba yang diadakan OSIS Man Insan Cendekia, SONIC (Show Your Brain in Science). Tim Inhar (Ahmad Musthofa, Alifian Setya Utama, Imam Agung Raharja) pernah mencatat prestasi sebagai semifinalis SONIC pada tahun 2006/2007.
  • Pada tahun 2005 s/d 2008, putri Ibu Rita Fadilah Nugroho bersekolah di MAN IC, sehingga berkunjung ke IC hampir tiap minggu selama tiga tahun. Ibu Rita juga sering menemani anak-anak lomba, menjadi pembicara kajian psikologis untuk siswa-siswa putrid pada acara Keputrian, menjadi panitia pemilihan Kepala MAN Insa Cendekia, sempat menjadi anggota Forum Komunikasi Orang Tua dan anggota Majelis Madrasah..
  • Pada Tahun 2006/2007, Firman putra Guru Inhar, Ibu Diah Kusumawati diterima sebagai siswa MAN Insan Cendekia. Ibu Diah juga menjadi volunteer dalam membimbing matematika teman-teman Firman di IC.
  • Pada Tahun Pelajaran 2007/2008 seorang putri Guru IC menjadi siswa Inhar. Tahun Pelajaran 2008/2009, tiga orang putra/putri guru IC menambah ikatan ukhuwah karena menjadi siswa Inhar.

Demikianlah sebagian peristiwa yang membuat kedekatan Insan Harapan dan Insan Cendekia.

Sebagai ”adik” tentu bangga dipertemukan Allah ”kakak” yang hebat. Kami masih harus banyak belajar kepada sang ”kakak” juga kepada ”kakak-kakak” lain yang sudah memiliki proses pendidikan berkualitas tinggi dan output yang cemerlang.

Fastabiqul khairat.

Semoga kita dapat merapatkan shaf untuk mempersiapkan generasi yang tangguh yang memiliki kompetensi yang handal sekaligus juga memiliki ketaqwaan dan kecintaan yang mendalam pada Allah SWT. Hanya kepada Allah jualah kita berserah, semoga langkah kita diringankan untuk melakukan yang terbaik di jalanNya.

Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin..

Presiden Siswa INHAR dan Direktur BSM


Senyum sang Presiden memancarkan keramahan dan kepercayaan diri. Namun... ternyata di balik senyumnya Ari (panggilan akrab untuk Hario Eka Nugroho) terbungkus rasa grogi karena berada di tengah kakak-kakak MAN Insan Cendekia, guru-guru, dan para pejabat BSM serta Departemen Agama.

Direktur BSM : Anak-anak Insan Harapan, mari menabung...!

Hario Eka Nugroho, Presiden Siswa INHAR 2008/2009, menerima amanah spesial dari Direktur Bank Syariah Mandiri Bapak Hana Wijaya dengan menyerahkan tulisan di atas kanvas "Buat anak2 Insan Harapan, mari kita menabung untuk membiasakan hidup hemat sejak dini."

Penandatanganan MoU ini dihadiri pula oleh :
  • Bapak Drs. H. Sholihin, Ketua Yayasan Insan Harapan Umat
  • Bapak Drs. Mawardi, Ketua Komite Sekolah SMP IT Insan Harapan
  • Ibu Dra. Yunia Prasetyani, Guru sekaligus yang menjalin hubungan Inhar dengan pihak luar
  • Biyan Ahmad, kelas VII Wakil Presiden Siswa 2008/2009
  • Umar Abdurrahman, kelas IX, mantan Presiden Siswa (2007/2008)
  • Muhammad Alfikri, kelas VIII
  • Ismi Chairinnisaa, kelas IX
  • Innes Azizah Azhari, kelas VIII
  • Mahadiena Almatin, kelas VIII
  • Nabila Kultsum Ulayya, kelas VII
Adhika Rahman, mantan Wakil Presiden Siswa (2007/2008) tidak dapat hadir karena sakit.

Penandatanganan MoU SMP IT Insan Harapan dengan Bank Syari'ah Mandiri





Minggu, 23 November 2008

INHAR di Newsletter Asosiasi Psikolog Sekolah Indonesia (APSI)

http://www.apsi-himpsi.org/Profil-Psikolog/Rita-Fadillah-Psi.php

Ibu Rita Fadilah Psi. yang mengelola SMP IT Insan Harapan Tangerang sejak tahun 2004 memiliki keprihatinan yang tinggi tentang materialisme pada masyarakat Indonesia.

Untuk sekolah yang menjadi tanggung jawabnya, Ibu Rita melakukan berbagai upaya nyata untuk mencegah dan mengurangi efek meterialisme, dengan bergerak dan membuat program pada tingkat siswa, guru dan juga orangtua.

Untuk tingkat siswa, ibu Rita bergerak mulai dari tingkat pemikiran. Para siswa diarahkan untuk memiliki tujuan hidup adalah untuk ibadah. Secara konsep, ia selalu mengingatkan mereka akan hal itu.

Tidak hanya itu, untuk mencegah materialisme di tingkat guru, dibuat pagar-pagar pembatas agar tidak terjadi penyimpangan di sekolah yang dikelolanya, seluruh guru dilarang memberi les, karena di banyak sekolah lain terjadi berbagai bias pemberian nilai karena masalah ini. Masalah penjualan buku yang marak menjadi ajang komersialisasi pendidikan juga ditangani langsung oleh pihak sekolah secara terpusat. Diskon yang biasa diberi penerbit langsung masuk ke kas sekolah. Semua anak membeli buku dari bagian Tata Usaha, dengan buku-buku yang dipilih secara efisien untuk dipakai oleh guru dan siswa.

Seluruh guru diseleksi secara teliti tentang visi sosial mereka, dedikasi mereka terhadap pendidikan, dan integritas kepribadian mereka. Sehingga mereka bekerja tidak semata untuk mencari nafkah tapi untuk aktualisasi diri, sehingga potensi mereka akan keluar secara optimal.

Di sekolahnya juga seluruh siswa dilarang membawa HP, kecuali untuk acara luar sekolah seperti lomba atau studi tour. HP akan disita hingga akhir tahun atau hingga siswa itu lulus.

Hal yang dianggap keras ini ternyata memiliki banyak cerita. Para siswa sendiri mersa terganggu oleh keberadaan HP mereka. Gangguan sms sewaktu belajar membuat prestasi mereka turun. Seorang siswa cerdas yang berpuasa untuk menabung membeli HP berakhir menjual lagi HPnya karena merasa terganggu.

Bu Rita menambahkan suatu saran anti materialisme antara lain dengan cara memberikan pada mereka penghargaan dalam dua jenis, bukan hanya untuk yang mencapai nilai tertinggi, tapi juga untuk usaha terbaik. Untuk setiap tingkatan kelas, diberikan 32 penghargaan, 2 penghargaan untuk tiap bidang studi, 16 penghargaan untuk nilai tertinggi, dan 16 penghargaan untuk usaha terbaik.

Hal ini juga dilakukan untuk mencegah agar anak tidak terorientasi pada nilai angka semata, yang merupakan bagian dari materialisme, tapi juga nilai usaha yang lebih penting.

Hadiah yang diberikan pada anak juga bukan berupa benda, tapi berupa piagam, agar siswa lebih memahami nilai dari sebuah penghargaan.

Sabtu, 22 November 2008

INHAR di Harian Republika

http://www.republika.co.id/koran/0/15516.html

BSM Bidik Penabung Anak Sekolah

Jumat, 21 November 2008 pukul 13:16:00

TANGERANG -- Di tengah ketatnya persaingan bisnis perbankan nasional, Bank Syariah Mandiri (BSM) masuk ke pasar anak-anak sekolah. Dengan produk terbaru yang dinamakan tabungan simpatik virtual, BSM ingin memperluas cakupan pasarnya.

''Program ini juga menambah wawasan siswa mengenai perbankan syariah,'' kata Kepala Cabang BSM Tangerang, Iwan Samadi, di Tangerang, Kamis (20/11).

BSM mulai memperkenalkan produk ini dengan melakukan kerja sama dengan SMP Islam Terpadu (SMPIT) Insan Harapan dan MAN Insan Cendekia, Tangerang. Penandatanganan memorandum kerja samanya direalisasikan pada Kamis kemarin.

Dengan program ini, kata Iwan, diharapkan ada efek berantai sehingga tidak hanya menimbulkan awareness pada siswa tapi juga orang tuanya.

Tabungan simpatik virtual bersifat kolektif sebagai sarana mendidik generasi muda dalam merencanakan keuangan. Rekening yang terdapat dalam tabungan simpatik virtual atas nama sekolah, namun setiap siswa tercatat memiliki saldo masing-masing.

Tabungan simpatik virtual dilakukan dengan skim wadiah, yaitu penitipan dana ke bank. Dalam kerja sama tersebut BSM memberikan fitur virtual account dan software untuk digunakan pihak sekolah, sehingga pihak BSM hanya melakukan pengambilan terhadap dana yang terkumpul.

SMP IT Insan Harapan dan MAN Insan Cendekia ini merupakan pilot project dari tabungan simpatik virtual. Untuk rencana ke depan, BSM Cabang Tangerang akan melakukan kerja sama serupa dengan lima sekolah lainnya, yaitu Al Azhar, Cikal Harapan, Asy-syukriyah, Budi Mulia, dan Manggala.

Target utama tabungan ini, lembaga pendidikan yang berdomisili di kota kecil dan pinggiran kota.

Per Oktober 2008 BSM cabang Tangerang mencatat penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp 118 miliar dari 14 ribu nasabah, meningkat dibanding Desember tahun lalu Rp 107 miliar. Pembiayaan per Oktober 2008 sebesar Rp 161 miliar dengan total aset Rp 161 miliar dan laba sebelum pajak Rp 9,2 miliar.

Jumlah tersebut meningkat dibanding Desember 2007, di mana tercatat total pembiayaan Rp 118 miliar, aset Rp 122,8 miliar, dan laba sebelum pajak Rp 6,8 miliar.

Kepala Sekolah SMP IT Insan Harapan, Rita Fadilah Nugroho, mengatakan kerja sama tersebut diharapkan dapat memperluas wawasan para siswa mengenai perbankan syariah --selain membantu mempermudah pengelolaan keuangan.

Ia mencontohkan uang bayaran yang ada disimpan dulu oleh siswa. ''Tapi sekarang mudah, tinggal transfer saja, jadi uang tidak menumpuk,'' kata Rita.

Selain itu jika siswa menabung, maka bisa melakukan input sendiri ke dalam rekening sekolah dan tidak perlu melalui wali kelas.

Untuk kerja sama ini, Rita menyatakan kemungkinan baru akan efektif berjalan pada tahun ajaran mendatang. Saat ini siswa SMP Insan Harapan berjumlah 141 anak, sementara siswa MAN Insan Cendekia 360 anak.

Sabtu, 15 November 2008

Dialog Orang Tua - Guru


Alhamdulillaah pada hari Sabtu, 15 Nopember 2008, pertemuan orang tua siswa kelas VIII dan guru dapat berlangsung dari pk 8.30 s/d 10.45.
Silaturahmi ini cukup istimewa, walau kehadiran orang tua tidak 100%.

Pertemuan ini dipandu oleh Bapak Fauzi, dihadiri oleh Ibu Yunia, Ibu Diah, dan Ibu Rita. Uraian bagaimana mendampingi anak yang sedang tumbuh remaja serta tips mendidik disampaikan oleh Ibu Rita.

Ketika sessi dialog, yang dibahas ternyata bukan tentang mendidik anak di rumah serta upaya kerjasama dengan sekolah. Pembahasan membelok menjadi tentang proses belajar Matematika dan IPA Fisika di kelas VIII. Ungkapan orang tua tentang proses belajar IPA Fisika ini dengan nada yang spesial... yang beberapa kali disambut "gerr :-) oleh hadirin atas pengulangan kata yang tidak biasa. Beberapa saat kami sempat terkesima, kok forumnya jadi begini...? Namun... sebagai partner orang tua dalam mendidik anak, pihak sekolah mendengarkan dengan seksama.

Bagaimana pun kondisinya, pihak sekolah insya Allah akan selalu terbuka untuk menerima segala masukan ataupun kritikan. Dari ungkapan orang tua pada forum tersebut, kami juga harus memaklumi apabila ada orang tua yang kurang menangkap maksud ataupun upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA Fisika sekali pun sudah diterangkan dengan panjang lebar baik oleh kepala sekolah, wali kelas, maupun guru matematika. Adapun, upaya-upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas proses belajar matematika dan IPA Fisika antara lain :
  • Pelajaran Matematika kelas VIII, selain oleh guru kelas VIII, juga dikawal oleh Ibu Diah Kusumawati.
  • Mengundang Bapak Kastolan S.Pd. (mantan Kepala MAN Insan Cendekia) untuk memberi motivasi dan trik-trik belajar matematika.
  • Pelajaran IPA Fisika untuk seluruh kelas dikawal oleh Pak Rifa'i, Pak Edy (dan sekarang ditambah Pak Cecep Cepy)
  • Disediakan software Pesona Fisika untuk meningkatkan semangat belajar siswa serta menghindari terjadinya miskonsepsi tentang teori-teori Fisika. Software ini sudah dipertimbangkan sejak tahun 2005, namun dananya jauh dari jangkauan. Dengan kondisi psikologis para siswa akhir-akhir ini, pihak sekolah "memaksakan" untuk membeli (mengangsur) software tersebut yang sebetulnya cukup berat. Harga normal software ini Rp 36.000.000 (tiga volum, @ Rp 12.000.000)
Masih terbuka upaya-upaya lain untuk dilakukan guna peningkatan kualitas belajar para siswa.
Semoga pada waktu-waktu yang akan datang, kerja sama antara orang tua dan pihak sekolah dapat terjalin lebih baik lagi.

Fastabiqul khairat.

Kecerdasan Emosional Remaja (2/2)

Komponen-Komponen Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional bukan merupakan lawan kecerdasan intelektual yang biasa dikenal dengan IQ, namun keduanya berinteraksi secara dinamis. Pada kenyataannya perlu diakui bahwa kecerdasan emosional memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan di sekolah, tempat kerja, dan dalam berkomunikasi di lingkungan masyarakat.

Goleman (1995) mengungkapkan 5 (lima) wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi pedoman bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

  1. Mengenali emosi diri

Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya membuat diri berada dalam kekuasaan perasaan. Sehingga tidak peka akan perasaan yang sesungguhnya yang berakibat buruk bagi pengambilan keputusan masalah.

  1. Mengelola emosi

Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila : mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri.

  1. Memotivasi diri

Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-hal sebagai berikut :

a) cara mengendalikan dorongan hati;

b) derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang;

c) kekuatan berfikir positif;

d) optimisme; dan

e) keadaan flow (mengikuti aliran), yaitu keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah ke dalam apa yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya terfokus pada satu objek.

Dengan kemampuan memotivasi diri yang dimilikinya maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya.

  1. Mengenali emosi orang lain

Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain.

  1. Membina hubungan dengan orang lain

Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial. Sesungguhnya karena tidak dimilikinya keterampilan-keterampilan semacam inilah yang menyebabkan seseroang seringkali dianggap angkuh, mengganggu atau tidak berperasaan.

Dengan memahami komponen-komponen emosional tersebut diatas, diharapkan para remaja dapat menyalurkan emosinya secara proporsional dan efektif. Dengan demikian energi yang dimiliki akan tersalurkan secara baik sehingga mengurangi hal-hal negatif yang dapat merugikan masa depan remaja dan bangsa ini. Semoga.

sumber : http://www.e-psikologi.com/remaja/250402.htm


Kecerdasan Emosional Remaja (1/2)

Masa remaja dikenal dengan masa storm and stress dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bervariasi. Pada masa remaja (usia 12 sampai dengan 21 tahun) terdapat beberapa fase (Monks, 1985), fase remaja awal (usia 12 tahun sampai dengan 15 tahun), remaja pertengahan (usia 15 tahun sampai dengan 18 tahun) masa remaja akhir (usia 18 sampai dengan 21 tahun) dan diantaranya juga terdapat fase pubertas yang merupakan fase yang sangat singkat dan terkadang menjadi masalah tersendiri bagi remaja dalam menghadapinya. Fase pubertas ini berkisar dari usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 16 tahun (Hurlock, 1992) dan setiap individu memiliki variasi tersendiri. Masa pubertas sendiri berada tumpang tindih antara masa anak dan masa remaja, sehingga kesulitan pada masa tersebut dapat menyebabkan remaja mengalami kesulitan menghadapi fase-fase perkembangan selanjutnya. Pada fase itu remaja mengalami perubahan dalam sistem kerja hormon dalam tubuhnya dan hal ini memberi dampak baik pada bentuk fisik (terutama organ-organ seksual) dan psikis terutama emosi.

Pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Masa remaja yang identik dengan lingkungan sosial tempat berinteraksi, membuat mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan diri secara efektif. Bila aktivitas-aktivitas yang dijalani di sekolah (pada umumnya masa remaja lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah) tidak memadai untuk memenuhi tuntutan gejolak energinya, maka remaja seringkali meluapkan kelebihan energinya ke arah yang tidak positif, misalnya tawuran. Hal ini menunjukkan betapa besar gejolak emosi yang ada dalam diri remaja bila berinteraksi dalam lingkungannya.

Mengingat bahwa masa remaja merupakan masa yang paling banyak dipengaruhi oleh lingkungan dan teman-teman sebaya dan dalam rangka menghindari hal-hal negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain, remaja hendaknya memahami dan memiliki apa yang disebut kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini terlihat dalam hal-hal seperti bagaimana remaja mampu untuk memberi kesan yang baik tentang dirinya, mampu mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri, berusaha menyetarakan diri dengan lingkungan, dapat mengendalikan perasaan dan mampu mengungkapkan reaksi emosi sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada sehingga interaksi dengan orang lain dapat terjalin dengan lancar dan efektif.

Apa sih Kecerdasan Emosi itu?

Goleman (1997), mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Lebih lanjut Goleman mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.

Sementara Cooper dan Sawaf (1998) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya Howes dan Herald (1999) mengatakan pada intinya, kecerdasaan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Lebih lanjut dikatakannya bahwa emosi manusia berada diwilayah dari perasaan lubuk hati, naluri yang tersembunyi, dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasaan emosional menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain.

Dari beberapa pendapat diatas dapatlah dikatakan bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. 3 (tiga) unsur penting kecerdasan emosional terdiri dari : kecakapan pribadi (mengelola diri sendiri); kecakapan sosial (menangani suatu hubungan) dan keterampilan sosial (kepandaian menggugah tanggapan yang dikehendaki pada orang lain).

Ya Rabbii

Ya Allah ya Rabbii

Hanya Engkau yang Maha Mengetahui

Apa yang ada dalam hati hambaMu

kami hanya ingin yang terbaik untuk siswa-siswa kami

Terbaik untuk akhlaq mereka dan untuk ilmu mereka

Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin ya Allah


Mohon ampun bila kami khilaf atau tersalah

Tiada setitik pun hambaMu berniat untuk keras kepala

Hamba Mu ini mengharap ridhoMu ya Rabbii

Manalah mungkin hamba menutup mata dan telinga

terhadap teguran saudara-saudara kami

HambaMu s’lalu berupaya untuk mencermati teguranMu

melalui siapa pun


Ya Allah ya Rabbii

Pertemukanlah hati kami para guru, pengelola sekolah dan

para orang tua siswa kami

Persatukanlah hati kami untuk saling bertafahum dan berta’awun

Dalam mempersiapkan generasi penerus

Generasi yang Engkau Ridhoi

Hanya kepadaMu kami berserah diri


Astaghfirullaah hal ’aadziim

Astaghfirullaah hal ’aadziim

Astaghfirullaah hal ’aadziim

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntum minadzdzaalimiin.

Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa

Wadrurriyyatinaa qurrota a’yuun

Waj’alna lil muttaqiina imaama

Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanah

wa fil aakhirati khasanah

waqinaa adzaabannaar.

Selasa, 11 November 2008

Mari Mengkaji Psikologis Siswa Kelas VIII

Allah subhanahu wa ta’ala memberikan amanah pendidikan anak kepada para orang tua masing-masing. Institusi sekolah membantu para orang tua untuk melaksanakan pendidikan tersebut. Oleh karena itu, sejak awal penerimaan siswa baru di SMP IT Insan Harapan, kami selalu menekankan adanya kesamaan visi pendidikan, kerjasama, dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan keshabaran. Dengan demikian tentunya suatu hal yang mutlak adanya komunikasi yang intensif antara pihak sekolah dan pihak orang tua

Bapak/Ibu yang kami hormati, angkatan ke 4 (empat) yang sekarang kelas VIII ini, membawa keceriaan pada suasana kehidupan bersekolah di SMP IT Insan Harapan. Dari perjalanan selama sekitar 18 bulan putra/putri Bapak/Ibu bersekolah, banyak peristiwa yang kami catat. Usia putra/putri Bapak/Ibu yang sudah memasuki dunia remaja pada era globalisasi ini, menunjukkan adanya fenomena yang khas. Mereka sudah melewati masa adaptasi dari kehidupan di Sekolah Dasar berlanjut ke kehidupan SMP yang “kental” dengan suasana remaja. Masa “cemas“ dalam beradaptasi sudah terlewati, namun mereka juga belum diburu dengan “cemas” dalam meraih target “Ujian Nasional” .

Fenomena di atas berimbas pada pola belajar dan pola perilaku siswa-siswa kelas VIII. Bahkan mungkin waktu luang mereka banyak tercurah pada hal-hal yang kurang produktif seperti : terlalu panjangnya waktu bermain dengan teman, konsentrasi banyak terarah pada bagaimana menjaga hubungan baik dengan teman, terkena dampak negatif kemajuan teknologi (computer game, film, televisi, sms, dll.). Di samping itu, perilaku mereka juga mungkin berubah, mereka menjadi mudah tersinggung, tidak jujur pada orang tua, guru atau pun teman, berubah dari yang pendiam jadi sangat aktif atau sebaliknya, dan lain sebagainya

Perlu kami sampaikan pula bahwa setelah diserahkan progress report hasil belajar putra/putri Bapak/Ibu pada tanggal 26 Syawal 1429 atau 26 Oktober 2008, kami memberi kesempatan kepada para siswa untuk “curhat”. Dari ungkapan yang mereka tuliskan, terungkap bahwa sebagian siswa memiliki orang tua yang terbuka dan mau memahami. Namun, hal yang membuat kami terpana adalah bahwa masih banyaknya siswa yang takut dimarahi dengan nilai-nilai yang mereka peroleh, bahkan ada beberapa siswa takut pulang ataupun tidak mau minta tanda tangan hasil Ulangan Tengah Semester.

Bapak/Ibu yang kami hormati, perubahan zaman menuntut perubahan perilaku sosial, juga menuntut adanya pengembangan pola pendidikan orang tua di rumah dan pendekatan baru dalam pendidikan untuk remaja sekarang. Sebagian besar anak-anak atau remaja sekarang sudah jenuh dengan kalimat “kalau nilai-nilai Bapak dulu....”, atau “Umi waktu SMP dulu....”, atau “Temanmu bisa nilainya bagus, kenapa kamu tidak...?....” dan kalimat sejenisnya. Kalimat-kalimat tersebut sering meluncur begitu saja, tanpa memperhitungkan akibatnya. Biasanya kalimat-kalimat tersebut dimaksudkan orang tua untuk memotivasi, namun yang terjadi malah sebaliknya, anak merasa tidak dihargai dan merasa tidak senang diperbandingkan. Demikianlah, kondisi psikologis/mental serta tantangan anak-anak kita sekarang relatif jauh berbeda dengan pada zaman kita dulu sebelum abad ke 21.

Membentuk pribadi yang berakhlaqul karimah tidaklah semudah kita membalik telapak tangan. Kami berupaya semaksimal mungkin, dengan segala keterbatasan yang ada, untuk melaksanakan amanah Bapak/Ibu dalam mendidik putra/putrinya. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kami tidak mungkin mewujudkan pembentukan pribadi demikian apabila yang ditanamkan selama sekitar 11 tahun sebelumnya tidak sejalan dengan prasyarat yang diperlukan agar seorang anak dapat memiliki akhlak yang baik, termasuk seringkali terabaikan untuk membuat prakondisi dalam menghadapi usia remaja. Dengan kondisi tersebut, kami alokasikan waktu untuk berbincang secara khusus dengan para orang tua siswa kelas VIII. Ada beberapa hal yang ingin kami diskusikan dengan Bapak/Ibu antara lain :

  1. peningkatan tafahum/saling pengertian serta ta’awun/saling kerjasama terutama dalam hal keselarasan pola pendidikan antara pihak sekolah dan pihak orang tua/keluarga,
  2. upaya meningkatkan pemahaman orang tua terhadap gejolak remaja serta motivasi belajar
  3. upaya yang telah dilakukan pihak sekolah dalam hal peningkatan fasilitas belajar dan peningkatan SDM di SMP IT Insan Harapan serta pengembangan selanjutnya.

Hal-hal tersebut di atas sangatlah urgent untuk dibahas bersama-sama karena tanpa saling kesepemahaman dan kerjasama yang baik, akan sulit kita mencapai target-target pendidikan dalam upaya mempersiapkan masa depan generasi penerus yang Insya Allah lebih baik daripada generasi kita sekarang.

Adapun untuk mendiskusikan hal-hal tersebut di atas, kami mengundang secara khusus kepada Bapak/Ibu orang tua kelas VIII untuk hadir pada pertemuan yang insya Allah akan dilaksanakan pada

hari/tanggal : Sabtu, 14 Dzulqa’dah 1429 - 15 Nopember 2008
waktu : Pukul 08.00 – 10.00
tempat : Kampus SMP IT Insan Harapan
acara :

Kajian Psikologis tentang Siswa Kelas VIII serta Upaya Pendampingan Orang Tua dan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Siswa


sifat acara : Wajib untuk kedua orang tua siswa kelas VIII *)

Demikian kami sampaikan, semoga kita dapat merapatkan shaf untuk mempersiapkan generasi yang tangguh yang memiliki kompetensi yang handal sekaligus juga memiliki ketaqwaan dan kecintaan yang mendalam pada Allah SWT. Hanya kepada Allah jualah kita berserah, semoga langkah kita diringankan untuk melakukan yang terbaik di jalanNya. Amin.

Atas perhatian, kerja sama, dan kehadiran Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.
Wassalaamu’alaikum wr.wb.



Hormat kami

Rita F. Nugroho, Psi.



*) bila benar-benar berhalangan, mohon konfirmasi
dengan wali kelas untuk menjadwal ulang pertemuan.

KERJASAMA SMP IT INSAN HARAPAN dan BANK SYARI'AH MANDIRI


Dalam era yang serba digital ini, perkembangan teknologi dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk efektivitas dan efisiensi waktu, tenaga, dan biaya. Mempertimbangkan hal tersebut, sejalan dengan visi dan misi SMP IT Insan Harapan, kami mencoba berupaya untuk mempermudah administrasi keuangan operasional sekolah. Oleh karena itu, pada bulan Oktober 2008 kami telah membuka rekening di Bank Syariah Mandiri sebagai berikut :

Atas Nama : SMP IT INSAN HARAPAN
No Rekening : 143 000 9546

Mulai bulan Desember, untuk pembayaran SPP dimohon untuk transfer ke rekening tersebut agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti hilang, lupa, dan lain sebagainya. Untuk memudahkan transfer, kami memfasilitasi pembukaan rekening tabungan kolektif bagi keluarga besar SMP IT Insan Harapan, dalam hal ini ATAS NAMA ORANG TUA QQ NAMA SISWA yang manfaatnya antara lain sebagai berikut :
  1. Siswa mendapatkan kartu pelajar gratis yang dapat difungsikan sebagai kartu ATM (bila menghendaki diaktifkan) dengan disertai identitas diri, foto, logo SMP IT Insan Harapan dan BSM
  2. Pembayaran SPP dapat didebet langsung dari rekening tabungan siswa tersebut.

  3. Menumbuhkan dan melatih prinsip hidup hemat dan terencana dengan pembiasaan menabung yang di dalamnya terdapat sistem mudhorobah (bagi hasil). Uang tabungan dapat diserahkan langsung kepada petugas Bank yang akan secara berkala datang ke sekolah.

  4. Bila ada kegiatan yang memerlukan biaya besar seperti studi tour, orang tua / siswa dapat menabung secara rutin ke tabungan siswa tersebut, sehingga tidak terasa berat.
Catatan : Apabila ada kakak-beradik yang sama-sama bersekolah di SMP IT Insan Harapan, maka dapat membuka hanya 1 (satu) rekening aktif dengan QQ anak yang paling muda. Fasilitas pembuatan kartu pelajar dapat diberikan ke saudara-saudaranya tanpa uang tambahan.


Demikian yang kami sampaikan. Mohon maaf bila ada hal yang tidak berkenan. Semoga Allah SWT senantiasa menganugerahkan bimbingan pada jalan yang diridloiNya serta menganugerahkan rizqi yang barokah. Amiin ya Robba’aalamiin.



Kepala SMP IT Insan Harapan

ttd

Rita F. Nugroho, Psi.