Selasa, 11 November 2008

Mari Mengkaji Psikologis Siswa Kelas VIII

Allah subhanahu wa ta’ala memberikan amanah pendidikan anak kepada para orang tua masing-masing. Institusi sekolah membantu para orang tua untuk melaksanakan pendidikan tersebut. Oleh karena itu, sejak awal penerimaan siswa baru di SMP IT Insan Harapan, kami selalu menekankan adanya kesamaan visi pendidikan, kerjasama, dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan keshabaran. Dengan demikian tentunya suatu hal yang mutlak adanya komunikasi yang intensif antara pihak sekolah dan pihak orang tua

Bapak/Ibu yang kami hormati, angkatan ke 4 (empat) yang sekarang kelas VIII ini, membawa keceriaan pada suasana kehidupan bersekolah di SMP IT Insan Harapan. Dari perjalanan selama sekitar 18 bulan putra/putri Bapak/Ibu bersekolah, banyak peristiwa yang kami catat. Usia putra/putri Bapak/Ibu yang sudah memasuki dunia remaja pada era globalisasi ini, menunjukkan adanya fenomena yang khas. Mereka sudah melewati masa adaptasi dari kehidupan di Sekolah Dasar berlanjut ke kehidupan SMP yang “kental” dengan suasana remaja. Masa “cemas“ dalam beradaptasi sudah terlewati, namun mereka juga belum diburu dengan “cemas” dalam meraih target “Ujian Nasional” .

Fenomena di atas berimbas pada pola belajar dan pola perilaku siswa-siswa kelas VIII. Bahkan mungkin waktu luang mereka banyak tercurah pada hal-hal yang kurang produktif seperti : terlalu panjangnya waktu bermain dengan teman, konsentrasi banyak terarah pada bagaimana menjaga hubungan baik dengan teman, terkena dampak negatif kemajuan teknologi (computer game, film, televisi, sms, dll.). Di samping itu, perilaku mereka juga mungkin berubah, mereka menjadi mudah tersinggung, tidak jujur pada orang tua, guru atau pun teman, berubah dari yang pendiam jadi sangat aktif atau sebaliknya, dan lain sebagainya

Perlu kami sampaikan pula bahwa setelah diserahkan progress report hasil belajar putra/putri Bapak/Ibu pada tanggal 26 Syawal 1429 atau 26 Oktober 2008, kami memberi kesempatan kepada para siswa untuk “curhat”. Dari ungkapan yang mereka tuliskan, terungkap bahwa sebagian siswa memiliki orang tua yang terbuka dan mau memahami. Namun, hal yang membuat kami terpana adalah bahwa masih banyaknya siswa yang takut dimarahi dengan nilai-nilai yang mereka peroleh, bahkan ada beberapa siswa takut pulang ataupun tidak mau minta tanda tangan hasil Ulangan Tengah Semester.

Bapak/Ibu yang kami hormati, perubahan zaman menuntut perubahan perilaku sosial, juga menuntut adanya pengembangan pola pendidikan orang tua di rumah dan pendekatan baru dalam pendidikan untuk remaja sekarang. Sebagian besar anak-anak atau remaja sekarang sudah jenuh dengan kalimat “kalau nilai-nilai Bapak dulu....”, atau “Umi waktu SMP dulu....”, atau “Temanmu bisa nilainya bagus, kenapa kamu tidak...?....” dan kalimat sejenisnya. Kalimat-kalimat tersebut sering meluncur begitu saja, tanpa memperhitungkan akibatnya. Biasanya kalimat-kalimat tersebut dimaksudkan orang tua untuk memotivasi, namun yang terjadi malah sebaliknya, anak merasa tidak dihargai dan merasa tidak senang diperbandingkan. Demikianlah, kondisi psikologis/mental serta tantangan anak-anak kita sekarang relatif jauh berbeda dengan pada zaman kita dulu sebelum abad ke 21.

Membentuk pribadi yang berakhlaqul karimah tidaklah semudah kita membalik telapak tangan. Kami berupaya semaksimal mungkin, dengan segala keterbatasan yang ada, untuk melaksanakan amanah Bapak/Ibu dalam mendidik putra/putrinya. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kami tidak mungkin mewujudkan pembentukan pribadi demikian apabila yang ditanamkan selama sekitar 11 tahun sebelumnya tidak sejalan dengan prasyarat yang diperlukan agar seorang anak dapat memiliki akhlak yang baik, termasuk seringkali terabaikan untuk membuat prakondisi dalam menghadapi usia remaja. Dengan kondisi tersebut, kami alokasikan waktu untuk berbincang secara khusus dengan para orang tua siswa kelas VIII. Ada beberapa hal yang ingin kami diskusikan dengan Bapak/Ibu antara lain :

  1. peningkatan tafahum/saling pengertian serta ta’awun/saling kerjasama terutama dalam hal keselarasan pola pendidikan antara pihak sekolah dan pihak orang tua/keluarga,
  2. upaya meningkatkan pemahaman orang tua terhadap gejolak remaja serta motivasi belajar
  3. upaya yang telah dilakukan pihak sekolah dalam hal peningkatan fasilitas belajar dan peningkatan SDM di SMP IT Insan Harapan serta pengembangan selanjutnya.

Hal-hal tersebut di atas sangatlah urgent untuk dibahas bersama-sama karena tanpa saling kesepemahaman dan kerjasama yang baik, akan sulit kita mencapai target-target pendidikan dalam upaya mempersiapkan masa depan generasi penerus yang Insya Allah lebih baik daripada generasi kita sekarang.

Adapun untuk mendiskusikan hal-hal tersebut di atas, kami mengundang secara khusus kepada Bapak/Ibu orang tua kelas VIII untuk hadir pada pertemuan yang insya Allah akan dilaksanakan pada

hari/tanggal : Sabtu, 14 Dzulqa’dah 1429 - 15 Nopember 2008
waktu : Pukul 08.00 – 10.00
tempat : Kampus SMP IT Insan Harapan
acara :

Kajian Psikologis tentang Siswa Kelas VIII serta Upaya Pendampingan Orang Tua dan Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar dan Prestasi Siswa


sifat acara : Wajib untuk kedua orang tua siswa kelas VIII *)

Demikian kami sampaikan, semoga kita dapat merapatkan shaf untuk mempersiapkan generasi yang tangguh yang memiliki kompetensi yang handal sekaligus juga memiliki ketaqwaan dan kecintaan yang mendalam pada Allah SWT. Hanya kepada Allah jualah kita berserah, semoga langkah kita diringankan untuk melakukan yang terbaik di jalanNya. Amin.

Atas perhatian, kerja sama, dan kehadiran Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.
Wassalaamu’alaikum wr.wb.



Hormat kami

Rita F. Nugroho, Psi.



*) bila benar-benar berhalangan, mohon konfirmasi
dengan wali kelas untuk menjadwal ulang pertemuan.

2 komentar:

wieddadong mengatakan...

JazakiLlah bi khair, bu Rita...
JazakumuLlah semua pendidik di Inhar....
InsyaAllah kami akan terus belajar.. Mudah-mudahan kami bisa menjadi ortu yang lebih baik..

Rita Fadilah mengatakan...

Subhaanallah wallhamdulillaah walaailaaha illallahu Allaahu akbar.
Terima kasih postingnya.
Kami sangat bersyukur dapat bekerja sama dengan inhar's parents untuk mendidik bersama tunas-tunas generasi penerus. Kami pun masih harus banyak belajar agar kualitas out put sekolah kita dapat terus ditingkatkan, baik dari segi akademik maupun akhlaq. Mari kita jadikan sekolah umat ini benar-benar menjadi milik umat, menjadi harapan umat dalam menegakkan pendidikan Islam. Lahaulaa walaa quwwata illaa billah. Fastabiqul khairat.