Sabtu, 05 September 2009

SAYA SEBAGAI SAKSI BISU (1/4)

Pada Tahun 2003 Prof. Dr. Muhammad Ardani, MA , guru besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menyerahkan 3500 m2 tanah miliknya untuk diwaqafkan. Beberapa alumni Perguruan sebuah sekolah di Solo akhirnya bersepakat membentuk Yayasan. Pengurus Yayasan tersebut kemudian bersepakat untuk menyelenggarakan Pendidikan SMP yang diberi nama SMP IT Insan Harapan (Inhar). Katanya proses belajar di SMP ini akan mengandalkan teknologi informasi sebagai media utama. Jadi bila ada orang mengatakan IT = Information of Technology bisa... Islam Terpadu juga bisa. Di Inhar ini, nguping dari para pendiri sekolah, akan dibiasakan semua civitas academica senantiasa menjaga wudhu, melaksanakan tadarus tiap sebelum belajar, serta shalat dhuha.

14 Februari 2004 adalah hari lahir saya. Di atas tanah waqaf inilah saya didirikan. Dari berbagai sumber sumbangan dikumpulkan untuk membuat badan saya... dan jadilah saya dibuat dua ruangan. Mungkin orang-orang mengernyitkan keningnya... apa bisa jadi sekolah pilihan masyarakat? Tubuh saya hanya dapat menampung sedikit orang dengan fasilitas terbatas pula. Banyak yang meragukan kualitas pendidikan di SMP yang menggunakan saya, gedung yang hanya 2 (dua) ruangan. 

Pada hari-hari terakhir penutupan pendaftaran hanya ada 5 (lima) pendaftar... wah para Pengurus Yayasan rapat serius... namun niat menyelenggarakan pendidikan pada tahun pelajaran 2004/2005 tidak dibatalkan. Lanjutkan...! Kepala Sekolahnya adalah Bapak Istar Abadi seorang yang memiliki visi pendidikan modern. Motto SMP tersebut adalahBERAKHLAQUL KARIMAH, BERWAWASAN TEKNOLOGI, BERPIKIR GLOBAL. sedangkan Visinya adalah Terwujudnya sebuah sekolah yang berperan sebagai pusat rujukan dalam sistem pembelajaran

Selanjutnya dibuatlah brosur untuk disebarkan ke sekitar Tangerang oleh Bapak Basuki dan Bapak Fauzi yang belum mengenal daerah Tangerang. Bersamaan dengan itu, diadakanlah seleksi guru oleh psikolog alumnus UGM. Lalu... terpilihlah beberapa guru yang memenuhi persyaratan sebagai guru SMP IT Insan Harapan. Bapak Muhammad Anwari, Bapak Irwan Faisal Fathan Farhani, Ibu Fatnu Siam Sriwatik Rahayu, Ibu Rafiqa Anindita, adalah sebagai guru angkatan pertama dibantu oleh guru-guru yang tidak tetap berjumlah sekitar 16 orang. Siswa angkatan pertama berjumlah 18 orang. Jadi 1 : 1,2 ... 

Proses belajar-mengajar berlangsung dengan serius. Walau siswa cuma sedikit, dengan fresh teacher pula, alhamdulillah tidak satupun yang mengelola sekolah ini yang santai-santai saja. Semua yang terlibat sungguh-sungguh melaksanakan amanahnya baik dari Kepala Sekolah, Administrasi, Guru, maupun psikolog sekolahnya. Bahkan Ketua Yayasan, Bapak H. Sholihin seringkali datang pagi untuk mengepel teras. Masya Allah. 

(bersambung)

Tidak ada komentar: